Petani Pebayuran Menjerit Musim Panen Harga Gabah Terjun Bebas

Header Menu

Advertisement

Petani Pebayuran Menjerit Musim Panen Harga Gabah Terjun Bebas

Redaksi
Kamis, April 08, 2021

 Petani Pebayuran Menjerit.Musim Panen Harga Gabah Terjun Bebas



BAROMETERMAS.COM.Bekasi.Harga gabah terjun bebas saat panen raya di sejumlah Wilayah di Kabupaten Bekasi. Para Petani yang ada di sebagian Wilayah Kecamatan Pebayuran terutama di Kampung Selang,Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluh dengan anjloknya harga gabah saat ini yang sedang panen raya. Kamis (08/04/2021)




Anggota kelompok Tani Sri Fohaci mengeluh dengan merosotnya harga gabah, saat ini sedang panen raya di sebagian Wilayah Pebayuran terutama di Kampung Selang. Rt 02/014, Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat,para Petani pun menjerit disebabkan anjloknya harga gabah hal ini sangat merugikan, Melihat situasi saat ini banyak Petani berharap Perum Bulog intensif turun ke lapangan untuk menyerap gabah petani agar harga gabah bisa terdongkrak naik.yang saat ini harga gabah, Ir, kisaran 3800 perkilogram.Ucapnya."





Yadi Salah seorang anggota kelompok tani Sri Mekarsari mengatakan juga bahwa panen raya saat ini harga gabah anjlok tidak sesuai dengan harga pupuk yang melambung tinggi saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi terutama Dinas pertanian agar memperhatikan para Petani yang ada di Kabupaten Bekasi terutama di Pebayuran yang sebagian saat ini sedang musim panen Terangnya." Pada BAROMETERMAS.COM" saat di wawancara."




Yusup Supriatna Ketua Divici Bidang investigasi LSM-Kampak-RI, mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil sikap dengan keluhan para Petani yang ada di Kabupaten Bekasi. yang kini sebagian sedang musim panen raya terutama di kampung Selang Desa Bantarjaya Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Harga gabah basah di tingkat petani saat ini dijual hanya Rp 3.800 per kilogram, Sedangkan harga Pupuk Urea Dan Phoska itu sangat tinggi tidak sesuai dengan harga Gabah yang anjlok saat ini.Terangnya." Pada awak media ketika di wawancara."




Lanjut Yusup LSM-Kampak-RI (Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Antikorupsi Republik Indonesia) berharap kepada pemerintah terkait mendengarkan aspirasi atau keluhan para petani agar betul-betul di perhatikan, di karenakan petani ini banyak yang gagal panen akibat musibah banjir bulan lalu, hasil yang di dapat petani saat ini tidak sesuai harapan,biasanya pendapatan panen yang lalu satu hektar itu bisa mencapai tujuh Ton, tetapi panen raya saat ini hanya mendapatkan rata-rata empat ton perhektar, pungkasnya.

 (Sutisna)