BRIN dan Mitra Jepang Gelar Simposium Internasional, Inisiasi Pengembangan Database Jejak Karbon Nasional

Header Menu

Advertisement

BRIN dan Mitra Jepang Gelar Simposium Internasional, Inisiasi Pengembangan Database Jejak Karbon Nasional

Redaksi
Jumat, Juli 18, 2025

BRIN dan Mitra Jepang Gelar Simposium Internasional, Inisiasi Pengembangan Database Jejak Karbon Nasional



BAROMETERMAS.COM. Jakarta, - 17 Juli 2025 – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Universitas Waseda Jepang, Lexer Research, Green CPS Council, dan Indonesia-Japan Business Network (IJBNet) menyelenggarakan Simposium Internasional bertajuk “Indonesia’s Environmental Impact Assessment National Database Development Project to Contribute to a New Industrial Model.” Acara ini berlangsung secara hybrid di Gedung BRIN Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dengan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan nasional dan internasional, Jumat (18/07/2025).


Acara dibuka oleh Dr. Himma Firdaus, Plt. Kepala PR Teknologi Pengujian dan Standar OREM, mewakili Kepala BRIN. Dalam sambutannya, Dr. Himma menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emission) pada tahun 2060. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan data yang akurat, metodologi yang andal, dan kolaborasi lintas sektor.


> “Kolaborasi antara BRIN, mitra Jepang, dan kementerian/lembaga terkait adalah langkah konkret dalam membangun fondasi kebijakan berbasis sains dan teknologi,” ujar Dr. Himma.




Salah satu sorotan utama dalam simposium adalah presentasi dari Dr. Masahiro Nakamura, CEO Lexer Research sekaligus Ketua Green CPS Council, yang memperkenalkan teknologi GX/DX (Green/Digital Transformation) untuk otomatisasi perhitungan Jejak Karbon melalui integrasi sistem siber-fisik dan IoT. Ia juga mempresentasikan model bisnis baru berbasis Micro Gas Turbine e-Power dengan bahan bakar minyak kelapa mentah (CCO), sebagai solusi energi berkelanjutan yang dikembangkan di Indonesia.


Simposium ini menekankan pentingnya pengembangan basis data jejak karbon nasional dan metodologi penetapan harga karbon untuk sektor-sektor strategis seperti mineral, energi, pertanian, dan otomotif. Teknologi GX/DX diharapkan menjadi pondasi sistem pemantauan emisi gas rumah kaca (GHG) dari proses produksi hingga konsumsi dan pembuangan.



Acara ini turut menghadirkan berbagai pembicara dari Jepang dan Indonesia, antara lain:


Prof. Norihiro Itsubo (Universitas Waseda, Jepang)


Dr. Kiyotaka Tahara (AIST, Jepang)


Dr. Wahyu Marjaka (KLHK RI)


Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc (Kementerian ESDM RI, diwakili oleh Gita Lestari)


Edwin Hartanto (IDX Carbon)


M. Yamin (OJK RI)


Jessica Hanafi, Ph.D (PT Life Cycle Indonesia)


Apit Pria Nugraha (Kementerian Perindustrian RI)


Perwakilan dari METI dan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia



Diskusi dimoderatori oleh Dr. Salim Mustofa, Peneliti Senior BRIN sekaligus Sekretaris Jenderal IJBNet.


Sebagai penutup, Dr. Nakamura bersama Dr. Salim Mustofa mengusulkan pembentukan konsorsium Indonesia–Jepang untuk pengembangan Database Life Cycle Assessment (LCA) Nasional, dengan partisipasi lembaga riset dan kementerian di kedua negara.


> “Kami berharap BRIN dan IJBNet dapat terus menjadi penggerak utama dalam inisiatif strategis ini,” ujar Dr. Nakamura.



Simposium ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi internasional yang lebih erat dalam menciptakan model industri rendah karbon dan basis data lingkungan nasional yang kuat, demi mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan, inovatif, dan berdaya saing global.


Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Humas BRIN – humas@brin.go.id

IJBNet – sekretariat@ijbnet.org


(Aminuddin)