Mitra DLH Adakan Penyuluhan Kader Bank Sampah Dan Ikatan Remaja Taman Flora Dalam Membangun Efektivitas Bank Sampah

Header Menu

Advertisement

Mitra DLH Adakan Penyuluhan Kader Bank Sampah Dan Ikatan Remaja Taman Flora Dalam Membangun Efektivitas Bank Sampah

Redaksi
Rabu, November 03, 2021

 Mitra DLH adakan Penyuluhan Kader Bank Sampah dan Ikatan Remaja Taman Flora dalam Membangun Efektivitas Bank Sampah.


BAROMETERMAS.COM. Kab.Bekasi - bertempat di Sekertariat RW.047 KTW Taman Flora Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan tim Penyuluh Tami dan Fuad Hasan dari Mitra Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengadakan penyuluhan lingkungan hidup dalam upaya penanganan sampah rumah tangga. Penyuluhan ini dihadiri oleh ketua RW 047 Suparman, ketua kader Bank Sampah Hasanah serta anggota dan perwakilan kantor kecamatan Babelan dan Ikatan Remaja Taman Flora (IRTF). Rabu (3/11/2021).



Sampah merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di lingkungan yang sering dijumpai. Jumlah sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang digunakan sehari-hari. Oleh karena itu, pengelolaan sampah tidak dapat lepas juga dari pengelolaan gaya hidup masyarakat. Dengan memanfaatkan kreativitas Ikatan Remaja Taman Flora dalam pergerakan dunia digital, maka fenomena ini maka sangat mungkin jika mengambil peranan kepedulian generasi muda yang tergabung berbaur membantu penanganan permasalahan di Lingkungan KTW Taman Flora RW 047.




Kegiatan Pengelolaan sampah untuk memantapkan pemahaman tentang manfaat dan tujuan dari Pengelolaan Sampah, Tata cara pemilahan sampah An organik yang terdiri dari berbagai jenis sampah plastik, sampah kertas, botol kaca.



Nilai dan harga dari sampah An organik tersebut dll, sehingga setelah dilakukan pemilahan dan pengumpulan sampah dapat didaur ulang atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi, tertuang dalam Pasal 1 Permen LH no:13 tahun 2012 tentang Pedoman pelaksanaan 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle melalui Bank sampah).



Hasanah ketua Kader Bank Sampah saat ditemui mengatakan,

Dalam menjalankan bank sampah perlu memerhatikan faktor efektiftas dan faktor penghambat terdapat 4 faktor penghambat berjalannya suatu bank sampah, yaitu partisipasi nasabah yang rendah, harga beli ‘tukang loak’ yang lebih tinggi, ketersediaan transportasi untuk mengangkut sampah yang tidak memadai, dan keterbatasan kemampuan warga untuk mengolah sampah menjadi kerajinan tangan dan sebagainya. 

Selain itu, terdapat faktor tambahan seperti, pendapat bahwa dengan berpartisipasi dalam bank sampah seakan-akan mengambil rezeki pemulung. 



Walaupun sebenarnya, menurut dikatakan pemulung hanya mengambil sampah yang berserakan di jalanan, TPS, dan TPA. Oleh Sebab itu, masyarakat yang melakukan pemilahan sampah di rumahnya sendiri bukan berarti mengambil rezeki pemulung,tegasnya.

Bank sampah ini dijalankan sebagai misi sosial demi menanggulangi sampah yang menggunung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Burangkeng Setu Kabupaten Bekasi.




Dalam kegiatan ini Ketua RW.047 Suparman saat diwawancarai menjelaskan bank sampah adalah mendidik, serta membudayakan pengurangan sampah ditingkat warga lingkungan sekitar sekaligus mengambil pemanfaat ekonomi dari pelaksanaannya agar terwujudnya bank sampah yang mandiri untuk membangun Ekonomi dan ramah lingkungan yang bersih, hijau,nyaman sehingga tercipta masyarakat yang sehat.


(Zulfan Flora)