Sejarah Talaga Biru Situ Cicerem Kuningan, Tak Lepas Dari Legenda Nyi Bomas Inten.

Header Menu

Advertisement

Sejarah Talaga Biru Situ Cicerem Kuningan, Tak Lepas Dari Legenda Nyi Bomas Inten.

Redaksi
Jumat, Mei 06, 2022

 Sejarah Talaga Biru Situ Cicerem Kuningan, Tak Lepas Dari Legenda Nyi Bomas Inten.



BAROMETERMAS.COM. KUNINGAN, Bagi anda yang meyukai traveling dan sudah pernah mengunjungi Kabupaten Kuningan, Ayo nikmati wisata Telaga Biru dan kunjungi.



Lokasinya yang tepat dibawah kaki Gunung Ciremai dan jauh dari perkotaan, membuat suasana dan udara disekitar lokasi terasa sejuk serta dingin. Tempat wisatanya yang penuh cerita dan legenda ini berada di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan.   




Talaga Biru Situ Cicerem sangat populer di kalangan wisatawan, keindahan air danau berwarna biru dengan ratusan ikan berwarna-warni jadi daya tariknya.


Namun di balik itu, Talaga Biru Cicerem juga menyimpan kisah legenda di dalamnya. Kisah legenda itu ialah kisah seorang perempuan bernama Nyi Bomas Inten, dari kisah itulah pengelola Talaga Biru Cicerem kemudian membuat sebuah patung yang menggambarkan sosok tersebut.


Konon berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, Nyi Bomas Inten merupakan salah satu warga di Desa Kaduela yang kemudian menikah dengan pria keturunan Keraton Cirebon, yaitu Syekh Abdul Iman.


Saat itu Beliau ( Syekh Abdul Iman) ditugaskan untuk menyebarkan agama islam di Desa Kaduela yang kala itu mayoritas warganya masih menganut agama hindu.




Nyi Bomas Inten ini dipercaya masih menjaga Talaga Biru Cicerem hingga saat ini patung ini memang menggambarkan sosok penunggu disini yakni Nyi Bomas Inten.


Patung perempuan tersebut dilatar belakangi agar masyarakat Desa Kaduela bisa mengingat dan mengetahui sedikit sejarah desanya.




Ketika di temui BAROMETERMAS.COM. Pengelola Talaga Biru Iim Ibrahim mengatakan konon dahulu pada zaman kerajaan walisongo mengutus seorang wali yang datang ke daerah ini untuk menyebarkan agama Islam, pada ketika itu penduduk daerah ini kekurangan sumber air, sang wali mengetukan tongkatnya ke tanah sehingga muncul air dari tanah tersebut.

"Air itu memenuhi talaga yang sampai kini konsisten melimpah malahan tak pernah surut meskipun musim kemarau tiba," ucapnya.




Dan Ia menambahkan Situ Cicerem ini memiliki keunikan tersendiri, untuk memikat daya tarik untuk datang ke lokasi ini.

"Banyak sekali ikan yang hidup di telaga Situ Cicerem, masyaratkat sekitar tak akan memancing ikan berharap menjaga ekosistem telaga, mereka juga percaya akan mitos mistis yang berkembang," tambahnya.



Ditempat ini juga masih menurut Iim, terdapat batu petilasan yang dipercaya sebagai lokasi bertemunya para walisongo saat menyebarkan agama islam di Desa Kaduela, untuk mempromosikan Wisata ini Kami pun bekerja sama dengan masyarakat dengan baik, karena dulu nya cuma ada jalan setapak untuk masuk kelokasi ini, Dengan Antusias warga demi untuk mengembang wisata ini masyarakat secara bergotong royong membuat jalan, agar jalan untuk masuk kelokasi agar bisa terjangkau oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat dan masyarakat rela memberikan tanah nya untuk pelebaran jalan agar para wisatawan yang datang kelokasi ini merasa nyaman dan menyenangkan.



 


Sehingga masyarakatpun secara tidak di sadari dengan ada nya tempat wisata ini, mendapatkan penghasilan tambahan, dengan jasa jasa yang sudah kita lakukan dengan baik sesuai dengan keahlian nya masing masing ada yang berdagang, ada yang menjadi keamanan untuk mengatur kendaraan yang datang, dan lain lain nya. Semua itu kita lakukan dengan membuat program program agar wisata ini terus berjan dengan baik dan makin di kenal lagi Ucap Iim Ibrahim kepada media BAROMETERMAS.COM.


(DIN)