Obyek Wisata Tak Kunjung Di Buka, PHRI Kabupaten Tegal Audiensi Di Kantor Bupati

Header Menu

Advertisement

Obyek Wisata Tak Kunjung Di Buka, PHRI Kabupaten Tegal Audiensi Di Kantor Bupati

Redaksi
Selasa, Agustus 10, 2021

Objek Wisata Tak Kunjung Dibuka, PHRI Kabupaten Tegal Audiensi Di Kantor Bupati



BAROMETERMAS.COM, Kabupaten Tegal.

Kelesuan ekonomi akibat pembatasan kegiatan masyarakat sebagai upaya untuk menekan lajunya covid-19, sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi sektor riil baik dagang maupun jasa.



Hal ini juga dirasakan oleh sektor perhotelan dan restoran di wilayah Kabupaten Tegal, akibat sektor pariwisata seperti pemandian air panas Guci tak kunjung dibuka.



Menghadapi situasi demikian Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Kabupaten Tegal melalui beberapa pengurusnya Jum'at (6/10/2021) mendatangi Kantor Bupati Tegal dan diterima langsung oleh Sekda.



Melalui juru bicara PHRI yang juga seorang akademisi Prayitno, MM mengatakan bahwa kehadiran mereka menemui pemerintah adalah untuk meminta kebijakan insentif dalam rangka meringankan beban operasional hotel dan restoran seperti air, listrik dan pajak akibat pengaruh PPKM.



"Semakin hari semakin berat, sementara operasinal harus tetap dibayar seperti gaji listrik, air dan juga pajak. Kami ke sini untuk meminta keringanan-keringanan tersebut. Ya bukan menuntut tetapi agar Pemerintah bisa memberikan solusi kebijakan dengan kondisi kami seperti ini." ujarnya.



Bagaimana tanggapan dari pihak pemerintah Kabupaten Tegal, Ketua BPC PHRI Tegal Elizabeth yang ikut dalam audiensi tersebut mengatakan bahwa mereka diterima baik oleh pihak Pemerintah Kabupaten Tegal dan akan segera menindaklanjuti dengan melakukan upaya kebijakan yang akan dibuat agar nasib para pengusaha hotel dan restoran di wilayahnya tidak terlalu terpuruk akibat PPKM ini.



Ditambahkan pula oleh Elizabeth, Pemda Kabupaten Tegal meminta masukan kepada PHRI bagaimana pola untuk segera membuka kembali objek-objek wisata terutama Guci agar tidak menimbulkan efek bahaya terutama menghindari kerumunan para wisatawan. 



PHRI berjanji dalam waktu dekat akan segera memberikan konsep masukan tersebut setelah berdiskusi dahulu dengan akademisi.


(M. Husni Iskandar)